Rabu, 20 November 2013
MONERA
Monera merupakan suatu Kingdom yang memiliki anggota organisme prokariotik. Berikut ini perbedaan antara organisme Prokariotik dengan Eukariotik :
PROKARIOTIK
1. Tanpa membran nukleus
2. Nukleus terdiri satu molekul DNA tanpa membran = nukleolid
3. Pada umumnya uniseluler
4. Organela sederhana/sedikit
EUKARIOTIK
1. Memiliki membran nukleus
2. Nukleus ( DNA bermembran )
3. Pada umumnya multiseluler
4. Organela komplex/banyak
Bakteri berasal dari bahasa Yunani, bacterion yang berarti batang kecil. Bakteri merupakan organisme uniseluller yang hidup bebas dan terdapat dimana-mana.Bakteri pada umumnya tidak memiliki klorofil. Reproduksi bakteri dapat melalui amitosis, konjugasi, transformasi dan tranduksi. Memiliki dinding sel yang tersusun dari senyawa peptidoglikan. Mampu membentuk endospora saat lingkungan tdk menguntungkan.
Susunan tubuh bakteri
1. Lapisan lendir : bersifat menyebar dan mudah lepas
2. Dinding sel : Tersusun atas lapisan lipoprotein, lipopolisakharida, dengan / tanpa peptidoglikan
3. Membran sel,Bersifat selektif permeabel(hanya zat-zat tertentu yg dapat masuk)
4. Sitoplasma : mengandung komponen-komponen sel
5. Mesosom : penghasil energi dan pusat pembentukan dinding sel baru
6. Ribosom : untuk sintesa protein
7. Flagella : alat gerak
Reproduksi bakteri :
1. Secara aseksual : pembelahan biner
2. Secara paraseksual :
a. Transformasi : perpindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke sel bakteri lain yang terjadi tanpa melalui kontak langsung.
b. Transduksi : pemindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke bakteri lain dengan perantara virus.
c. Konjugasi : pemindahan materi genetik dari satu bakteri k bakteri lain melalui kontak langsung dengan membentuk jembatan genetik menggunakan fili.
Monera dibedakan menjadi Archaebacteria dan Eubacteria. Perbedaan di antara keduanya adalah :
1. Dinding sel Achaebacteria tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan Eubacteria mengandung peptidoglikan.
2. Archaebacteris membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan hidrokarbon bercabang, sedangkan Eubacteria ikatan hidrokarbonnya tidak bercabang.
3. Archaebacteria memiliki ribosom yang mengandung RNA polimerase beberapa jenis, sedangkan Eubacteria hanya satu jenis.
4. Archaebacteria memiliki beberapa intron, sedangkan Eubacteria tidak ada intron.
5. Respon terhadap antibiotik streptomisin, pada Archaebacteria terhambat pertumbuhannya, sedangkan pada Eubacteria tidak terhambat.
Archaebacteria dikelompokkan menjadi 3 golongan : Metanogen, Termoasidofilik, dan Halofilik.
Eubacteria berdasarkan cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi :
1. Bakteri autotrof : bakteri yang dapat mensistesis makanannya sendiri dari zat anorganik menjadi zat organik. Bakteri autorof meliputi golongan bakteri fotoautotrof (menggunakan cahaya sebagai energi dalam mensistesis makanan) dan bakteri khemoautotrof (menggunakan energi kimia dalam mensintesis makanannya).
2. Bakteri heterotrof : bakteri saprofit dan bakteri parasit.
Berdasarkan kebutuhan oksigennya, Eubacteria dibedakan menjadi 3 golongan :
1. Aerob : membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi.
2. Anaerob : tidak membutuhkan oksigen.
3. Fakultatif anaerob/ Fakultatif aerob
Berdasarkan jumlah dan letak flagella bakteri dibedakan menjadi :
1. Atrik : tidak memiliki flagella
2. Monotrik : memiliki satu flagella pada salah satu ujung selnya.
3. Amfitrik : memiliki beberapa flagella pada kedua ujung selnya.
4. Lopotrik : memiliki beberapa flagella pada salah satu ujung selnya.
5. Peritrik : memiliki flagella diseluruh pemukaan selnya.
Bentuk sel bakteri :
Peranan bakteri
1. Menguntungkan :
a. Acetobacter xylinum : pembuatan nata de coco
b. Acetobacter aceti : pembuatan asam cuka
c. Lactobacillus casei : pembuatan yoghurt.
d. Bacillus subtilis : pembuatan antibiotik basitrasin
e. Rhizobium leguminosum : mengikat Nitrogen bebas dengan bersimbiosis pada akar tanaman kacang.
2. Merugikan :
a. Vibrio cholerae : penyebab penyakit kolera
b. Salmonella typhii : penyebab penyakit tifus
c. Diplococcus pneumonia : penyebab penyakit radang paru-paru
d. Clostridium botulinum : penghasil racun pada makanan kaleng
e. Triponema pallidum : penyebab penyakit sifilis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar